Dr.sri wahyuni: 2015

I. PENYAKIT AKIBAT BAKTERI, CLAMYDIA, RICKETSIA KODE

Dengue fever (demam dengue) A.90

Dengue hemoragic fever (dhf) A.91

Disentri amoeba akut A.06.0

Diare dan gastroenteritis A.09

Demam dengue A.90

Demam kuning A.95

Demam thyfoid A.01.0

Difteri A.36

Difteri farings (angina membrosa difteri, tonsil difteri) A.36.0

Difteri nasofaring A.36.1

Difteri kulit A.36.3

Erysipelas A.46

Gas gangren (clostridial: cellutitis, myonecrosis) A.48.0

Genokokus infeksi pada saluran kemih bawah A.54.0

Granuloma inguinal A.58

Herpes viral (herpes simpleks) infeksi anogenital A.60

Infeksi usus akibat bakteri tidak dijelaskan A.04.9

Klamidia infeksi pada saluran genito urinari bawah A.56.0

Keracunan makanan tidak dijelaskan A.05.9

Kholera A.00

Kholera tidak dijelaskan A.00.9

Lepra (morbus hansen) A.30

Lepra intermediate (lepra I) A.30.0

Lepra tuberkuloid (lepra TT) A.30.1

Lepra tuberkulois (lepra BT) A.30.2

Lepra borderline (lepra BB) A.30.3

Lepra borderline (lepramatous BL) A.30.4

Lepra lepramatous (lepra LL) A.30.5

Lepra bentuk lainnya A.30.8

Parathypoid fever A A.01.1

Parathypoid fever B A.01.2

Parathypoid fever C A.01.3

Para thypoid tidak dijelaskan A.01.4

Pertusis whooping cought A.37.0

Rabies A.82

Shigellosis A.03.9

Sifilis kongenital A.50.9

Sifilis genital primer A.51.0

Sifilis, tidak dijelaskan A.53.9

Thyfus dan parathyfus A.01

Tetanus neonatorum A.33

Tetanus obstetri A.34

Tetanus lainnya A.35

Trikhonomiasis urogenital A.59.0

Ulkus molle (chancroid) A.57

Warts (kutil) anogenital A.63.0

Whooping cought tidak jelas A.37.9

Yellow fever A.95

Tuberkulosis (A15-A19)

Termasuk:: infeksi oleh Mycobacterium tuberculosis dan M. bovis

Kecuali: sequel TB (B90.-), TB kongenital (P37.0)

pneumokoniosis dengan TB (J65), silicotuberculosis (J65)

A15 TB pernafasan, dipastikan secara bakteriologis dan histologis

A15.0 TB paru, dipastikan oleh mikroskopis sputum dengan atau tanpa kultur.

Bronkiektasia TB, fibrosis paru TB, pneumonia TB , pneumothoraks TB,
dipastikan oleh mikroskopis sputum dengan atau tanpa kultur

A15.1 TB paru, dipastikan oleh kultur saja

Kondisi pada A15.0, dipastikan oleh kultur saja

A15.2 TB paru, dipastikan secara histologis

Kondisi pada A15.0, dipastikan secara histologis

A15.3 TB paru, dipastikan melalui cara yang tidak dijelaskan

Kondisi pada A15.0, dipastikan tapi tidak jelas secara bakteriologis atau histologis

A15.4 TB kelenjar limfe intratoraks, dipastikan secara bakteriologis dan histologis

TB kelenjar limfe hilus, mediastinum, trakheobronkus,
dipastikan secara bakteriologis dan histologis

Kecuali: dinyatakan primer (A15.7)

A15.5 TB larings, trakhea, glottis dan bronkus, dipastikan secara bakteriologis dan histologis

TB bronkus, glottis, larings, trakhea, dipastikan secara bakteriologis dan histologis

A15.6 Pleuritis TB, dipastikan secara bakteriologis dan histologis

TB pleura, empyema TB, dipastikan secara bakteriologis dan histologis

Kecuali: TB pernafasan primer, dipastikan bakteriologis dan histologis (A15.7)

A15.7 TB pernafasan primer, dipastikan secara bakteriologis dan histologis

A15.8 TB pernafasan lain, dipastikan secara bakteriologis dan histologis

TB mediastinum, nasofarings, hidung, sinus hidung,
dipastikan secara bakteriologis dan histologis

A15.9 TB pernafasan yang tidak dijelaskan, dipastikan secara bakteriologis dan histologis

A16 TB pernafasan, tidak dipastikan secara bakteriologis atau histologis

A16.0 TB paru, secara bakteriologis dan histologis negatif.

Bronkiektasia TB, fibrosis paru TB, pneumonia TB , pneumothoraks TB,
secara bakteriologis dan histologis negatif.

A16.1 TB paru, pemeriksaan bakteriologis dan histologis tidak dilakukan

Kondisi pada A16.0, pemeriksaan bakteriologis dan histologis tidak dilakukan

A16.2 TB paru, tanpa disebutkan konfirmasi bakteriologis atau histologis

TB paru, bronkiektasia TB, fibrosis paru TB, pneumonia TB, pneumothoraks TB, NOS (tanpa disebutkan konfirmasi bakteriologis atau histologis)

A16.3 TB kelenjar limfe intratoraks, tanpa disebutkan konfirmasi bakteriologis atau histologis

TB kelenjar limfe hilus, intratoraks, mediastinum, trakheobronkus,
NOS (tanpa disebutkan konfirmasi bakteriologis atau histologis)

Kecuali: dinyatakan primer (A15.7)

A16.4 TB larings, trakhea, glottis dan bronkus, tanpa disebutkan konfirmasi bakteriologis atau histologis

TBbronkus,glottis,larings,trakhea,
NOS (tanpa disebutkan konfirmasi bakteriologis atau histologis)

A16.5 Pleuritis TB, tanpa disebutkan konfirmasi bakteriologis atau histologis

TB pleura, empyema TB, pleuritis TB,
NOS (tanpa disebutkan konfirmasi bakteriologis atau histologis)

Kecuali: TB pernafasan primer, dipastikan bakteriologis dan histologis (A15.7)

A16.7 TB pernafasan primer, tanpa disebutkan konfirmasi bakteriologis atau histologis

TB pernafasan primer NOS

Kompleks TB primer

A16.8 TB pernafasan lain, tanpa disebutkan konfirmasi bakteriologis atau histologis

TB mediastinum, nasofarings, hidung, sinus hidung,
NOS (tanpa disebutkan konfirmasi bakteriologis atau histologis)

A16.9 TB pernafasan yang tidak dijelaskan, tanpa disebutkan konfirmasi bakteriologis atau histologis

TB pernafasan NOS

Tuberkulosis NOS

A17 TB sistem syaraf

A17.0 Meningitis TB(G01*)

TB meningen, leptomeningitis TB

A17.1 Tuberkuloma meningen (G07*)

A17.8 TB lain sistem syaraf

Meningoensepfalitis TB (G05.0*), myelitis TB (G05.0*),

Tuberkuloma otak atau medulla spinalis, TB otak atau medulla spinalis (G07*),

Abses TB otak (G07*),

Polyneuropathy TB (G63.0*)

A17.9 TB sistem syaraf, tidak dijelaskan (G99.8*)

A18 TB organ lain

A18.0 TB tulang dan sendi

TB panggul (M01.1*), TB lutut (M01.1*), arthritis TB (M01.1*),

TB kolom vertebra (M49.0*)

Synovitis TB (M68.0*), tenosynovitis TB (M68.0*)

Mastoiditis TB (H75.0*),

Osteitis TB (M90.0*), osteomyelitis TB (M90.0*), nekrosis TB tulang (M90.0*),

A18.1 TB sistem genitourinarius

TB ginjal (N29.1*), TB ureter (N29.1*),

TB bladder (N33.0*),

TB organ genital pria (N51.-*),

TB cervix (N74.0*),

Pelvic inflammatory disease TB wanita (N74.1*)

A18.2 Limfadenopati perifer TB,

Adenitis TB

Kecuali: Adenopati trakheobronkus TB, TB kelenjar limfe intratoraks (A15.4, A16.3)

TB kelenjar limfe mesenterik dan retroperitoneum (A18.3),

A18.3 TB usus, peritoneum, dan kelenjar mesenterika

Asites TB, TB kelenjar limfe retroperitoneum

Peritonitis TB (K67.3*)

TB anus dan rektum, TB usus (halus, besar), enteritis TB (K93.0*),

A18.4 TB kulit dan jaringan subkutis

Erythema induratum TB, scrofuloderma

Lupus exedens, lupus vulgaris NOS,

Lupus vulgaris kelopak mata† (H03.1*),

Kecuali: lupus erythematosus (L93.-),

lupus erythematosus systemic (M32.-)

A18.5 TB mata

Episcleritis TB (H19.0*),

Keratitis interstitialis TB (H19.2*), keratoconjunctivitis TB (H19.2*)

Iridocyclitis TB (H22.0*),

Chorioretinitis TB (H32.0*),

Kecuali: lupus vulgaris kelopak (A18.4)

A18.6 TB telinga

Otitis media TB (H67.0*)

Kecuali: TB mastoiditis (A18.0†)

A18.7 TB kelenjar adrenal (E35.1*),

Penyakit Addison pada TB

A18.8 TB organ lain yang dijelaskan:

TB kel. tiroid (E35.0*),

TB perikardium (I32.0*),

TB endokardium (I39.8*),

TB miokardium (I41.0*),

Arteritis serebri TB (I68.1*)

TB esofagus (K23.0*)

A19 TB miliaris

Termasuk: TB disseminata, TB generalisata, poliserositis TB

A19.0 TB miliaris akut pada situs tunggal yang disebutkan

A19.1 TB miliaris akut pada situs ganda

A19.2 TB miliaris akut, tidak dijelaskan

A19.8 TB miliaris lainnya

A19.9 TB miliaris, tidak dijelaskan

TB MDR A16.7 u88

II. INFEKSI VIRUS DENGAN LESI KULIT DAN MUKOSA KODE

Candidiasis kulit dan kuku (onychia dan paronychia candida) B.37.2

Dermatophytosis, unspecified B.35.9

HIV B.20-24

Hepatitis A akut B.15

Hepatitis B akut B.16

Hepatitis virus akut lainnya B.17

Hepatitis virus kronik B.18

Herpes zooster B.02

Herpes viral (herpes simpleks) infection B.00

Konjungtivitis herpes virus (herpes simpleks) B.00.5

Konjungtivitis virus B.30

Molluskum kontangiosum B.08.1

Measles dengan komplikasi lain B.05.8

Miasles dengan keratitis dan keratokonjungtivitis H.19.2

Measles/ compax/ gabag/ morbili B.05

Mumps/ parotitis/ gondongan B.26

Orchitis mumps B.26.0

Rubella (german measles) B.06

Skabies B.86

Smallpox (cacar) B.03

Varicella (chicken pox) B.01

Veruka simpleks, vulgaris (viral warts) B.07

Visceral Larva Migrans B83.0

III. JAMUR KULIT KODE

Kandidiasis B.37

Kandidiasis vulva dan vagina B.37.3+

Mycosis, tidak dijelaskan B.49

Panu/ ptyriasis/ versicolor/ tinea versikolor B.36.0

Stomatitis candidiasis B.37.0

Tinea nigra B.36.1

Tinea unguinum B.35.1

Tinea manuum B.52.2

Tinea imbricata B.35.3

IV. MALARIA, CACING KODE

Ankilostomiasis B.76.0

Ascariasis B.77

Cacing pita sapi (taenia saginata) B.68.1

Cacing pita (taeniasis tidak dijelaskan) B.68.9

Enterobiasis, oxyuriasis B.80

Filariasis w. Brancroft B.74.0

Filariasis b. Malayi B.74.1

Filariasis tidak dijelaskan B.74.9

Helminthiasis usus campuran B.81.4

Myasis (larva lalat) B.87

Malaria plasmodium falciparum B.50.9

Malaria plasmodium vivax B.51

Malaria plasmodium malariae B.52

Malaria yang didiagnosa secara klinis tanpa konfirmasi parasitologi B.54

Necatoriasis B.76.1

Pediculosis dan pthyriasis B.85

Pediculus humanus capitis B.85.0

Pediculosis tidak dijelaskan B.82.5

Pthyriasis pubis B.85.3

Scabies B.86

Trichuriasis B.79

Toxoplasmosis B.58.9

Neoplasma dan Darah

Fibro Adenoma Mamae (FAM) D.24

Hemangioma D18.0

Limfangioma D.18.1

Blue/ Pigmentit Naevus D.22

Benigneoplasma Kelenjar Tiroid D.34

Anemia Defisiensi Besi (Asiderotik, Hipokromik) D.50

Anemia Defesiensi Besi Sekunder Oleh Karena Kehlangan Darah Kronik D.50.0

Anemia Defisiensi Besi Tidak Dijelaskan D.50.9

Anemia Defisiensi Vitamun B12, unspecified D.51.9

Anemia Defisiensi Asam Folat, Unspecified D.52.9

Anemia Defisiensi Asam Folat Karena Diet (Nutritional Megaloblastic Anemia) D.52.0

Anemia Defisiensin Asam Folat Karena Obat D.52.1

Anemia Nutritional, Unspecified D.53.9

Thalashemia D.56.9

Idiopatic Trombocitophenia Purpura (ITP) D.69.3

Aleukimia Leukimia C.95.7

ALL C.91.0

Acute Mielocitic Leukimia (AML) C.92.0

Adeno Ca Gaster C.16.9

Adeno Ca Colon C.18.9

Adeno Ca Paru C.34.9

Anemia Aplastik Lainnya D.61

Anemia Hemolitik D.58.9

Ca Endometrium C.54.1

Ca Bladder C.67.9

Ca Buli-buli C.68.0

Ca Caicum C.18.0

Ca Cervics C.53.9

Ca Colon C.58.9

Ca Corpus C.54.9

Ca epidermoid C.44

Ca Eshopagus C.15.9

Ca Femur C.40.2

Ca Gaster C.16.9

Ca Laring C.32.9

Ca Lidah C.02.9

Ca Mammae C.50.9

Ca Mandibula C.41.1

Ca Nasofaring C.11.9

Ca Paru C.34.1

Ca Penis C.60.9

Ca Rahim/ Uterus C.55

Ca recti C.20

Ca Sigmoid C.18.7

Ca Tibia C.50.9

Ca Vagina C.52

Ca Prostat C.61

Ca Tiroid C.73

ENDOKRIN KODE

Ganguan Tiroid oleh karena defisiensi iodin E.01

Beri-beri E.51.1

Beri-beri basah E.51.1 I.98.9

DM tergantung insulin E.10

DM terngantung insulin dengan ketoasidosis E.10.1

DM terngantung insulin dengan komplikasi ginjal E.10.2

DM terngantung insulin dengan komplikasi mata E.10.3

DM terngantung insulin dengan komplikasi neurologis E.10.4

DM terngantung insulin dengan komplikasi sirkulasi perifer E.10.5

DM terngantung insulin dengan komplikasi spesifik lain E.10.6

DM tidak tergantung insulin E.11

DM tidak tergantung insulin dengan ketoasidosis E.11.1

DM tidak tergantung insulin dengan komplikasi ginjal E.11.2

DM tidak tergantung insulin dengan komplikasi mata E.11.3

DM tidak tergantung insulin dengan komplikasi neurologis E.11.4

DM tidak tergantung insulin dengan komplikasi sirkulasi perifer E.11.5

Disfungsi ovari E.28

Defisiensi protein Energi (nutrional marasmus) E.41

Defisiensi vitamin A E.50

Defisiensi B1/thiamine E.51.9

Deff vitamin B lainnya E.53

Deff vitamin B2/riboflanin E.53.0

Deff vitamin B6/fyridoxine E.53.1

Deff vitamin B12(siano kobalamin,falic acid biotin, panthotenio) E.53.8

Deff vitamin C E.54

Deff vitamin D E.55

Deff vitamin E E.56.0

Deff vitamin K E.56.1

Deff vitamin kalsium makanan E.58

Gondok non toksik lain E.04

Gondok difus non toksik E.40

Gondok multi nodular non-toksik E.42

Hipertiroidisme defisien iodinsubklinis E.02

Hipotiroidisme lain E.03

Hipotiroidisme kongenital dengan gondok difus E.03.0

Hiperkolesterolemia murni E.78.0

Hipergliseridemia murni E.78.1

Hiperlipidemia campuran E.78.2

Hpervitaminusis A E.67

Hiperlipidemia E.78.4

Hipergliseridamia E.78.1

Intoleransi laktosa E.73.9

Intoleransi laktosa unspesifik E.73.9

Kelainan lain tiroid E.07

Kelebihan estrogen E.28.0

Kwarsiokor (defisiensi protein tinggi daripada energi) E.40

Malnutrisi berhubungan dengan DM E.12

Marasmis kwarsiokor E.42

Nodul tunggal tiroid non-toksik E.04.1

Obesitas E.66

Obesitas akibat kelebihan kalori E.66.0

Obesitas akibat obat E.66.1

Pubertas precox/terlalu cepat E.31.1

Protein energymalnutrisi (PEM) berat E.43

PEM sedang E.44.0

PEM ringan E.44.1

Retardasi perkembangan setelah PEM E.45

Sindrom defisiensi iodin kongenital E.00

Sindrom ovary polikistic E.28.2

Tirotoksikosis (hipertiroidisme)/ grave disease E.59

Thyroiditis E.06

PENYAKIT SUSUNAN SARAF KODE

Bells palsy G.51.0

Cepalgia G.44

cerebral palsy infantile G.80.9

Dystonia, dyskinesia G.24.9

Epilepsi G.40.9

Extrapiramidal syndrom G.25.9

Encepalopati G.93.4

Ensefalitis G.04.9

Edema cerebral G.93.6

Essential tremor G.25.0

Gangguan syaraf wajah (N.facialis) G.51.8

Gullain Barre, syindrome G.61.0

Hemiplegia (lumpuh separoh badan) G.81

Hypersomnia (kelebihan ngantuk) G.47.1

Hemiplegia flatcid (layu) G.81.0

Hemiplegia spasfik (kaku) G.81.1

Hemiplegia tidak jelaskan G.81.9

Hidrosefalus G.91

Insomnia G.47.0

Ischialgia G.54.1

Kelainan extra pyramidal dan pergerakan tidak dijelaskan G.25.9

Kelainan tidur unspesifik G.47.9

Migrane G.43.9

Myoclonus G.25.3

Miastenia gravis G.70.0

Miopati G.72.9

Other disordes of facial nerve G.51.8

Parkinson’s disease G.20

Paraplegia dan tetraplegia. G.82

Paraplegia flaksid G.82.0

Paraplegia spastik G.82.1

Paraplegia/paralysis unspesific G..82.2

Status epileptikus G.41.9

Sakit kepala kronis pasca trauma G.44.3

Sakit kepala akibat obat G.44.4

Sindroma sakit kepala spesifik lainnya G.44.8

TIK/ clonic hemifacial spasm G.51.3

TIA unspesifik G.45.9

Tetraplegia flaksit G.82.3

Tetraplegia spastik G.82.4

TIC G.25.6

KELOMPOK PENYAKIT MATA DAN ADNEXA MATA KODE

Astigamtisma H.52.2

Afakia H.27.0

Anisometropia dan aniseikonia H.52.3

Amblyopia (penurunan daya penglihatan) H.53.0

Asthenopia (kelelahan mata) H.53.1

Bleparitis H.01.0

Blepharochalasis (kelopak kaku) H.02.3

Blepharo konjungtivitis H.10.5

Buta warna H.53.5

Chalazion H.00.1

Cloasma,madorosis,vitiligo H.02.7

Diplopia H.53.2

Defek lapang pandang H.53.4

Dacryops, dry eye,lacrimal cyst H.04.1

Defisiensi penglihatan warna H.53.5

Day blindnes H.53.1

Entropion dan trichiasis H.02.0

Ekstropion kelopak H.02.1

Epiphora H.04.2

Episkleritis H.15.1

Glaukoma suspect H.40.0

Gangguan penglihatan subjektif H.53.1

Hordeolum dan radang kelopak mata lain H.00.0

Hypermetropia H.52.0

Hyfema H.20.1

Hemeralopia (lebih mudah melihat pada cahaya kurang) H.53.1

Konjungtivitis H.10.9

Keratitis H.16.9

Keratitis herpes vivar H.19.1

Katarak senilis H.25.9

Katarak diabetikum H.28

Katarak matur inti lensa H.25.1

Katarak infantil juvenil (remaja) H.26.0

Katarak traumatika H.26.1

Katarak akibat obat H.26.3

Katarak diabetes (E10-E14+) H.28.0

Kelainan mata (adnexa, tidak dijelaskan) H.57.9

Luka dan kekeruhan kornea H.17

Low vision satu mata H.54.5

lagopthalmus (tidak sempurna terttutup) H.02.2

Myopia H.52.1

Metamorphopsia (objek terlihat distorsi) H.53.1

Nyeri mata (okular) H.57.1

Night blidness (rabun senja) H.53.6

Nistagmus H.55

Pterigium H.11.0

Perdarahan konjungtiva H.11.3

Presbiopia H.52.4

Pemasangan dan penyesuaian kaca mata dan lensa kontak Z.46.0

Ptosis H.02.4

Photopobia H.53.1

Radang kelenjar air mata H.04.0

Setelak katarak H.26.4

Skelritis H.15.0

Strabismus paralitik H.49.9

Strabismus tidak dijelaskan H.50.9

Scintillating scotoma (bentuk buta,berpindah-pindah) H.53.1

Sudden visual los H.53.1

Tertinggal benda asing di intraokular non magnetik H.44.7

Ulkus kornea (konjungtivitis purulenta) H.16.0

Visual haloss (area kosong penglihatan) H.53.1

Xantelasma pada kelopak mata H.02.6

PENYAKIT TELINGA KODE

Abses pada telinga luar(vesikel,karbunkel,furunkel) H.60.0

Bisu tuli H.91.3

Cerumen impact (CP)= cerumen prop H.61.2

Cholesteatoma telinga luar H60.4

Cholesteatoma telinga tengah H.71

Efek bising terhadap telinga dalam (trauma akustik,penurunan pendengaran akibat bising) H.83.3

Hiperacusis H.93.2

Kelainan telinga luar H.61.0

Kelainan non-infeksi telinga luar H.61.1

Kelainan tuba eustachius tidak dijelaskan H.69.9

Kelainan membran timpani,tidak dijelaskan H.73.9

Kelainan lain pada telinga H.93.9

Mastoiditis akut (abses,empyema) H.70.0

Mastoiditis kronis (caries,fistula) H.70.1

Miringitis/tympanitis akut H.73.0

Miringitis/tympanitis kronis H.73.1

Otitis externa unspecified H.60.9

Otitis media non suupurative (OMA) H.65

Otitis media H.66.9

Otitis media supuratif kronik (OMSK) H.66.3

Otitis externa maligna H.60.2

Otitis media serosa akut H.65.0

Otitis externa infektif lainnya (otitis externa difusa,otitis externa hemoragika,swimmers ear) H.60.3

Otitis externa akut non infektif (akfinik,kimiawi,kontak,redetif) H.60.5

Otitis media serosa kronis H.65.2

Otitis media suppuratif akut H.66.0

Obstruksi tuba eustachius H.68.1

Otalgia H.92.0

Otorrhoe H.92.1

Otorrhagia H.92.2

Perichondritis telinga luar H.61.0

Penyakit maniere"s H.81.0

Peradangan tuba eustachius H.68.0

Patulous tuba eustachius (tenggang/terbuka) H.69.0

Perforasi membran timpani H.72.9

Presbikusis H.91.1

Sellulitis telinga luar (aurikula,liang telinga luar) H.60.1

Tinnitus H.93.1

Tuli konduktif bilateral H.90.0

Tuli konduktif unilateral H.90.1

Tuli sensori neural bilateral H.90.3

Tuli sensori neural unilateral H.90.4

Tuli campuran H.90.8

Tuli ototoksik H.91.0

Vertigo perifer H.81.3

Vertigo sentral H.81.9

Vertigo H.81.9

PENYAKIT KARDIOVASKULER KODE

Acute Myocardial Infarction (MCI) I.21.9

Aneurisma Arteri Koronaria I.25.4

Aneurisma Jantung I.25.3

Aneurisma Otak I.67.1

Angina Pectoris I.20.9

Aorta (Katup) Insufisiensi I.35.1

Aorta (Katup) Stenosis I.35.0

Aorta Stenosis Dengan Insufisiensi I.35.2

Aritmia I.49.0

Aritmia Jantung Lainnya I.49

Aritmia Ventrikel Re entri I.47.0

Aterosklerosis I.70

Aterosklerosis Arteri Renalis I.70.1

Aterosklerosis Arteri Extremitas I.70.2

Aterosklerosis Aorta I.70.0

Atherosklerotic Cardiovaskular Disease I.25.0

Atherosklerotic Hearth Disease I.25.1

Atherosklerosis Serebri I.67.7

Atrioventrikuler dan Cabang Bundel Kiri Blok I.44

Atrioventrikuler Block, First Degree (Tingkat I) I.44.0

Atrioventrikuler Block Tingkat II I.44.1

Atrioventrikuler Block Komplet I.44.2

Atrioventrikuler Block Lain dan Tak dijelaskan I.44.3

Atrium Fibrilasi & Flutter I.48

Buerger Disease (Tromboangitis Obliterans) I.73.1

Cardiac Septal Defect, didapat I.51.0

Cardiomegali I.51.7

Chronic Hearth Failure I.50.0

CVA (Intracerebral Haemorrhage) I.61.9

Decompensasio Cardia (Payah Jantung) I.50.9

Demam Rematik, Artritis Rematik I.00

Demam Rematik dengan Jantung I.01

Dysrhytmia I.49.9

Emboli Paru I.26

Emboli & Trombosis Arteri I.74

Endocarditis Akut & Subakut I.33.0

Endocarditis Katup Tak Dijelaskan I.38

Fasikulus Anterior Kiri Blok I.44.4

Fasikulus Blok Lain & Tak dijelaskan I.44.6

Fasikulus Posterior Kiri Blok I.44.5

Flebitis, tromboflebitis I.80-182

Flebitis & Tromboflebitis Vena Femoralis I.80.1

Flebitis & Tromboflebitis Vena Profunda Lain Ext Bawah I.80.2

Flebitis & Tromboflebitis Vena Superfisial Ext Bawah I.80.0

Gagal jantung I.50

Gastric Varises I.86.4

Gejala Sisa Stroke I.69.4

Haemorrhoids I.84

Haemorrhoid Externa Dengan Komplikasi Lain I.84.4

Haemorrhoid Externa Dengan Tanpa Komplikasi I.84.5

Haemorrhoid Externa Dengan Trombosis I.84.3

Haemorrhoid Interna Dengan Komplikasi (Perdarahan, Prolaps, Strangulata, ulserasi) I.84.1

Haemorrhoid Interna Dengan Trombosis I.84.0

Haemorrhoid Interna Tanpa Komplikasi I.84.2

Heart Failure I.50

Heart Failure, unspesifik I.50.9

Henti Jantung I.46

Hipertensi Essensial/primer I.10

Hipertensi Heart Disease/ HHD I.11.0

Hipotensi I.95

Hipotensi Akibat Obat I.95.2

Hipotensi Idiopatik I.95.0

Hipotensi Kronik I.95.8

Hipotensi Orthostatic I.95.1

Hipontensi, Unspesifik I.95.9

Hypertensi Renal Disease I.12

Hypertensi Akibat Kelainan Endokrin I.15.2

Hypertensi Akibat Kelainan Ginjal Lainnya I.15.1

Hypotension I.95

Infark Serebri, tak dijelaskan I.63.9

Iskemik Heart Disease, Kronik, unspesifik I.25.9

Kardiomiopati I.42

Kongestif Heart Failure (Right Ventrikel Failure) I.50.0

Left Bundle Branch Block, Tak di jelaskan (RBBB) I.44.7

Left Ventrikel Failure I.50.1

Limfadenitis Kronik, selain Mesentrika I.88.1

Limfadenitis Mesentrika Nonspesifik I.88.0

Limfadenitis Non Spesifik I.88

Limfangitis I.89.1

Limfoedema I.89.0

MCI Lama, Sembuh I.25.2

MCI Susulan yang Tak Dijelaskan I.22.9

Miokarditis Akut I.40

Mitral (Katup) Insufisiensi; Regurgitasi I.34.0

Mitral Prolapsus I.34.1

Mitral Stenosis (Non Rematik) I.34.2

Naevus, Non Neoplastic (Araneus, Spider, Stellar) I.78.1

Non Spesifik Lymfadenitis, unspesifik I.88.9

Pelvic Varises I.86.2

Penyakit Iskemik Jantung Akut lainnya, tak dijelaskan I.24.9

Penyakit Jantung Rematik Akut I.01.9

Perdarahan Intrakranial Nontrauma I.62.9

Perdarahan Intraserebri, tak dijelaskan I.61.9

Perdarahan Subarakhnoid Unspesifik I.60.9

Pericarditis Akut, Tak dijelaskan I.30.9

Pulmonalis (katup) Insufisiensi I.37.1

Pulmonalis (katup) Stenosis I.37.0

Pulmonalis Stenosis dengan Insufisiensi I.37.2

Pulmonary Heart Disease, Tak dijelaskan I.27.9

Raynaud Sindrom I.73.0

Rematik Heart Disease Unspesifik I.09.9

Rendu, Osler, Weber Disease (Hereditary Hemoragic Telangiectasia) I.78.0

Sekuele Infark Serebri I.69.3

Sekuele Penyakit Serebrovaskuler & tak dijelaskan I.69.8

Sekuele Perdarahan Intrakranium Non Traumatik I.69.2

Sekuele Perdarahan Intraserebri I.69.1

Sekuele Perdarahan Subarakhnoid I.69.0

Sekuele Stroke I.69.4

Sindroma Takikardia – Bradikardia (Sick Sinus Syndrome) I.49.5

Skin tags Sisa Hemoroid I.84.6

Skrotal Varices I. 86.1

Stroke I.64

Takikardi Paroksismal I.47.9

Takikardi Supraventrikel I.47.1

Takikardi Ventrikel I.47.2

Trikuspid (katup) Insufisiensi Regurgitasi, Inkompeten I.36.1

Trikuspid (katup) Stenosis dengan Insufisiensi I.36.2

Trikuspid (katup) Stenosis (Non Rematik) I.36.0

Trombosis Vena Porta I.81

Varises Oesophagus Dengan Perdarahan I.85.0

Varises Oesophagus Tanpa Perdarahan I.85.1

Varises Sublingual I.86.0

Varises Vena Anggota Bawah I.83

Varises Vena Anggota Bawah dengan Ulkus I.83.0

Varises Vena Anggota Bawah dengan Ulkus & Peradangan I.83.2

Varises Vena Anggota Bawah dengan Peradangan I.83.1

Varises Vena Pda Tempat Lain Yang Dijelaskan (Varicose Ulcer Of Nasal Septum) I.86.8

Ventrikel Fibrilasi & Flutter I.49.0

Vulva Varises I.86.3

PENYAKIT PERNAFASAN KODE

Abses, furunkel dan karbunkel hidung J.34.0

Asma brondhiale J.45.9

Adenoid hipertrofi J.35.2.

Asma dengan alergi yang menonjol J.45.0

Asma non alergi J.45.1

Asma campuran J.45.8

Asma berat akut J.46

Bronkopneumoni J.18.0

Bronchitis akut tidak spesifik J.20.9

Bronchitis akut pada anak J.20

Bronkhiolitis akut J.21

Brochitis akut pada orang dewasa J.40

Brochitis akut pada anak J.20.9

Bronchitis kronis J.41.0

Bronchitis alergi J.45.0

Bronchitis asmatis J.45.9

Bronkopneumonia J.18.0

Bronkhietasis J.47

Concha nasalis J.34.3

Deviasi septum nasi J.34.2

Distoyed lung J.98.4

Efusi pleura J.90

Edema paru akut J.81

Emfisema J.43.9

Hipertrofi tonsil J.35.1

Influenza virus non identified J.11

Infeksi saluran pernafasan bawah akut lainnya J.22

Infeksi saluran pernafasan atas J.06.9

Kongestif/odema paru J.81

Laringitis akut J.04.0

Laringo trakheitis akut J.04.2

Laringitis kronik J.37.0

Laringitis laringotrkheitis kronik J.37.1

Nasofaringitis akut (common cold) J.00

Nasofaringitis kronik J.31.1

Pharyngitis akut J.02

Pneumoni J.18.9

Polip nasal J.33

Polip nasi rongga hidung J.33.0

Peritonsil abses (tonsil abses) J.36

Pita suara polip J.38.1

Pita suara paralisis J.38.0

Para, peri retro faring J.39.0

PPOK J.44.9

Pneumokomosis akibat debu J.62

Pneumothorax J.93.9

Rhinitis kronik, nasofaringitis dan faringitis J.31

Rhinitis kronik, ozema J.31.0

Rhinitis vasomotor J.30.0

Rhinitis alergi J.30.1

Rhinolith J.34.8

Sinusitis akut J.01

Sinusitis kronik J.32

Sinusitis akut maxilaris J.0.1.0

Sinusitis akut tidak dijelaskan J.01.9

Sinusitis maxilaris kronik J.32.0

Sinusitis frontal J.32.1

Tonsillitis acut J.03

Trakheistis akut J.04.1

Tonsilofaringitis J.06.8

PENYAKIT SALURAN CERNA KODE

Abses Hati K.75

Abses Parienal K.61.0

Acute Hepatic Failure K.72.0

Appendicitis Acute K.35

Appendicitis Lain (Peri Apendicular Infiltrat) K.36

Cholelithiasis K.80

Cirosis Hepatis K.74

Dyspepsia K.30

Esofagitis K.20

Gastric Ulcer (Tukak Lambung) Ulkus K.25

Gastritis, Unspecified K.29.7

Gastroduodenitis (diare non infeksi) K.29.9

Hematemesis = Muntah Darah K.92.0

Hernia Inguinal K.40

Konstipasi K.59.0

Melaena = BAB Hitam/ Darah K.92.1

Stomatitis (Sariawan) K.12

Penyakit Kulit

Abses, furunkel dan karbunkel kulit anggota (Axilla, panggul, bahu) L02.4

Abses, furunkel dan karbunkel kulit bokong L02.3

Abses, furunkel dan karbunkel kulit di tempat lain (Kepala, scalp) L02.8

Abses, furunkel dan karbunkel kulit leher L02.1

Abses, furunkel dan karbunkel kulit tubuh L02.2

Abses, furunkel dan karbunkel kulit wajah L02.0

Abses, furunkel dan karbunkel kulit L02

Abses, furunkel dan karbunkel kulit, tidak terspesifikasi L02.9

Acrodermatitis kontinua L40.2

Alopesia (capitis) totalis [rambut lepas, tanpa penyakit kulit atau sistemik] L63.0

Alopesia areata L63

Alopesia universalis [rambut lepas dari seluruh tubuh] L63.1

Autosensitisasi kulit L30.2

Beau's lines L60.4

Cellulitis, tidak terspesifikasi L03.9

Dermatitis & Eczema L20.30

Dermatitis akibat makanan yang dimakan L27.2

Dermatitis akibat zat lain yang dimasukkan ke dalam badan L27.8

Dermatitis akibat zat yang dimasukkan ke dalam badan L27

Dermatitis akibat zat yang tidak terspesifikasi yang dimasukkan ke dalam badan L27.9

Dermatitis atopik lainnya (Neurodermatitis: atopik, diffus) L20.8

Dermatitis atopik L20

Dermatitis atopik, tidak terspesifikasi L20.9

Dermatitis diaper [popok] (rash akibat diaper, Rash popok psoriasiformis) L22

Dermatitis eksfoliativa (Pityriasis Hebra) L26

Dermatitis fotokontak [berloque dermatitis] L56.2

Dermatitis herpetiformis (Penyakit Duhring) L13.0

Dermatitis infektif L30.3

Dermatitis kontak alergi akibat agen lain L23.8

Dermatitis kontak alergi akibat kontak makanan dengan kulit L23.6

Dermatitis kontak alergi akibat kosmetika L23.2

Dermatitis kontak alergi akibat logam Khrom, nikel L23.0

Dermatitis kontak alergi akibat obat yang berkontak dengan kulit L23.3

Dermatitis kontak alergi akibat produk kimia lainnya (Semen, insektisida, plastik, karet) L23.5

Dermatitis kontak alergi akibat tanaman, selain makanan L23.7

Dermatitis kontak alergi akibat zat adhesif L23.1

Dermatitis kontak alergi akibat zat pewarna L23.4

Dermatitis kontak alergi, penyebab tidak terspesifikasi L23.9

Dermatitis kontak allergi (eksim kontak allergika) L23

Dermatitis kontak irritan akibat agen lain L24.8

Dermatitis kontak irritan akibat detergents L24.0

Dermatitis kontak irritan akibat kosmetika L24.3

Dermatitis kontak irritan akibat makanan yang berkontak dengan kulit L24.6

Dermatitis kontak irritan akibat minyak dan gemuk [greases] L24.1

Dermatitis kontak irritan akibat obat yang berkontak dengan kulit L24.4

Dermatitis kontak irritan akibat pelarut (chlorocompound, siklohexane, ester, glikol, hydrocarbon, keton) L24.2

Dermatitis kontak irritan akibat produk kimia lainnya (Semen, insektisida) L24.5

Dermatitis kontak irritan akibat tanaman selain makanan L24.7

Dermatitis kontak irritan L24

Dermatitis kontak irritan, penyebab tidak terspesifikasi L24.9

Dermatitis kontak yang tidak terspesifikasi akibat agen lain L25.8

Dermatitis kontak yang tidak terspesifikasi akibat kosmetika L25.0

Dermatitis kontak yang tidak terspesifikasi akibat makanan yang berkontak dengan kulit L25.4

Dermatitis kontak yang tidak terspesifikasi akibat obat yang berkontak dengan kulit L25.1

Dermatitis kontak yang tidak terspesifikasi akibat produk kimia lainnya (Semen, insektisida) L25.3

Dermatitis kontak yang tidak terspesifikasi akibat tanaman selain makanan L25.5

Dermatitis kontak yang tidak terspesifikasi akibat zat pewarna L25.2

Dermatitis kontak yang tidak terspesifikasi L25

Dermatitis kontak yang tidak terspesifikasi, penyebab tidak terspesifikasi L25.9

Dermatitis lain yang dijelaskan L30.8

Dermatitis lain L30

Dermatitis nummularis L30.0

Dermatitis pustularis subkornea (Penyakit Sneddon-Wilkinson) L13.1

Dermatitis seborrhoeik infantil L21.1

Dermatitis seborrhoeika lainnya L21.8

Dermatitis seborrhoeika L21

Dermatitis seborrhoeika, tidak terspesifikasi L21.9

Dermatitis, tidak terspesifikasi L30.9

Dyshidrosis [pompholyx] L30.1

Epidermolisis bullosa didapat L12.3

Eritema intertrigo L30.4

Eritema multiforme [erupsi radang dengan eritem, edema, dan bulla simetris] L51

Eritema multiforme bullosa (Sindroma Stevens-Johnson) L51.1

Eritema multiforme lainnya L51.8

Eritema multiforme non-bullosa L51.0

Eritema multiforme, tidak terspesifikasi L51.9

Erupsi lokal kulit akibat obat-obatan L27.1

Erupsi umum kulit akibat obat-obatan L27.0

Erythema nodosum L52

Erythrasma [kondisi radang kronis bakteri di lipatan kulit] L08.1

Impetiginisasi pada dermatosis lain L01.1

Impetigo [any organism] [any site] L01.0

Impetigo L01

Infeksi lokal lain pada kulit dan jaringan subkutis L08

Infeksi lokal lain yang dijelaskan pada kulit dan jaringan subkutis L08.8

Infeksi lokal pada kulit dan jaringan subkutis, tidak terspesifikasi L08.9

Ingrowing nail [ kuku tumbuh ke dalam] L60.0

Kelainan bullosa lain yang dijelaskan L13.8

Kelainan bullosa lainnya L13

Kelainan bullosa, tidak terspesifikasi L13.9

Kelainan kuku lainnya L60.8

Kelainan kuku L60

Kelainan kuku, tidak terspesifikasi L60.9

Kista pilonida(fistula, sinus koksigis atau pilonida) L05

L10.5 Pemfigus akibat obat

Lichen simplex kronik [lesi kecil-kecil pada kulit yang menebal] L28.0

Lichen simplex kronis dan prurigo L28

Liken planus [papul dengan plak keunguan poligonal] L43

Liken planus hipertrofik L43.0

Limfadenitis akut di tempat lain L04.8

Limfadenitis akut L04

Limfadenitis akut, tidak terspesifikasi L04.9

Nail dystrophy L60.3

Onychogryphosis [kuku mengikuti bengkokan ujung jari] L60.2

Onycholysis [kuku terpisah dari dasar, tapi tidak lepas]

Pemfigoid bullosa L12.0

Pemfigoid lain L12.8

Pemfigoid sikatriks L12.1

Pemfigoid L12

Pemfigoid, tidak terspesifikasi L12.9

pemfigus neonatorum (L00)

Pemfigus vulgaris L10.0

Pemfigus L10

Penyakit bulla kronis kanak-kanak L12.2

Perubahan akut lain pada kulit akibat radiasi ultraviolet L56

Pityriasis alba L30.5

Pityriasis lichenoides et varioliformis acuta L41.0

Pityriasis rosea [radang ringan kulit dengan lesi bersisik, idiopatik] L42

Prurigo Besnier L20.0

Prurigo lain (Hebra, urticaria papulosa) L28.2

Prurigo nodularis L28.1

Pruritus ani L29.0

Pruritus anogenitalis, tidak terspesifikasi L29.3

Pruritus lain L29.8

Pruritus scroti L29.1

Pruritus vulvae L29.2

Pruritus L29

Pruritus, tidak terspesifikasi L29.9

Psoriasis [patch merah dilapisi sisik keputihan] L40

Psoriasis arthropatik (M07.0-M07.3*, M09.0*) L40.5†

Psoriasis guttata L40.4

Psoriasis lain (Psoriasis flexura) L40.8

Psoriasis pustularis generalisata (Impetigo herpetiformis, penyakit Von Zumbusch) L40.1

Psoriasis vulgaris (Psoriasis nummularis, plak psoriasis) L40.0

Psoriasis, tidak terspesifikasi L40.9

Pustulosis palmaris et plantaris L40.3

Pyoderma (Dermatitis: purulenta, septik, suppuratif) L08.0

Respons fototoksik obat L56.0

Respons photoallergik obat L56.1

Seborrhoea capitis (Cradle cap) L21.0

Sellulitis badan (Dinding abdomen, Punggung [semua bagian, selain panggul], Dinding thoraks, Groin [lipat paha, inguinal], Perineum [daerah antara urethra dan anus], Umbilikus) L03.3

Sellulitis bagian lain anggota (Axilla, panggul, bahu) L03.1

Sellulitis jari tangan dan kaki (Infeksi kuku, onikhia, paronikhia, perionikhia) L03.0

Sellulitis tempat lain (Kepala [semua bagian selain muka], Kulit kepala [scalp]) L03.8

Sellulitis termasuk akut lymphangitis L03

Sellulitis wajah L03.2

Sunburn lainnya L55.8

Sunburn tingkat dua L55.1

Sunburn tingkat satu L55.0

Sunburn tingkat tiga L55.2

Sunburn L55

Sunburn, tidak terspesifikasi L55.9

Urtikaria akibat dingin dan panas L50.2

Urtikaria allergika L50.0

Urtikaria idiopatik L50.1

Urtikaria kontak L50.6

Urtikaria lain L50.8

Urtikaria solaris L56.3

Urtikaria L50

Urtikaria, tidak terspesifikasi L50.9

Yellow nail syndrome L60.5

DAFTAR PENYAKIT Reaktif Artropati	KODE M02
Artropati Pasca Disentri	M02.1
Artropati Pasca Imunisasi	M02.2
Arthritis Rematoid Seropositif	M05
Arthritis Rematoid Lainnya	M06
Arthritis rheumatoid seronegatif	M06.0
Bursitis reumatoid	M06.2
Nodul rematoid	M06.3
Poliartropati inflamasi	M06.4
Arthritis rheumatoid spesifik lainnya	M06.8
Arthritis rheumatoid tidak terspesifikasi	M06.9
Arthritis juvenil	M08
Gout	M10
Gout idiopatik	M10.0
Gout tidak terspesifikasi	M10.9
Artropati traumatik	M12.5
Arthritis lainnya	M13
Poliartritis tidak terspesifikasi	M13.0
Poliartrosis	M15
Asteoartrosis primer general	M15.0
Nodus heberden disertai artropati	M15.1
Artrosis multiple sekunder	M15.3
Asteoartrosis erosif	M15.4
Kokartrosis (artrosis pada pinggang)	M16
Koksartrosis primer, bilateral	M16.0
Koksartrosis pasca trauma, bilateral	M16.4
Koksartrosis pasca trauma lainnya	M16.5
Koksartrosis sekunder lain bilateral	M16.6
Koksartrosis tidak terspesifikasi	M16.9
Gonartrosis ( artrosis pada lutut)	M17
Gonartrosis primer bilateral	M17.0
Gonatrosis primer lainnya	M17.1
Gonatrosis pasca trauma bilateral	M17.2
Gonatrosis pasca trauma lainnya	M17.3
Gonatrosis sekunder lainnya bilateral	M17.4
Gonatrosis sekunder lainnya	M17.5
Gonatrosis tidak terspesifikasi	M17.9
Artrosis sendi karpometakarpal pertama	M18
Artrosis sendi karpometakarpal pertama tidak terspesifikasi	M18.9
Artrosis primer sendi-sendi lainnya	M19.0
Artrosis pasca trauma sendi-sendi lainnya	M19.1
Deformitas dapatan lain pada alat gerak	M21
Tangan bentuk cakar, tangan pekuk, kaki bentuk cakar dan kaki pekuk	M21.5
Kelainan pada patela	M22
Dislokasi berulang patela	M22.0
Subluksasi berulang patela	M22.1
Kelainan patelofemoral	M22.2
Ketidakteraturan lain pada patela	M22.3
Kelainan patella tidak terspesifikasi	M22.9
Longgar pada lutut	M23.4
Ketidakteraturan internal pada lutut tidak terspesifikasi	M23.9
Ketidakteraturan spesifik lain pada sendi	M24
Longgar pada sendi	M24.0
Kelainan lain kartilago artikular	M24.1
Kelainan ligamen	M24.2
Dislokasi dan subluksasi patologis pada senditidak terspesifikasi	M24.3
Dislokasi dan subluksasi berulang pada sendi	M24.4
Kontraktur pada sendi	M24.5
Ankilosis pada sendi	M24.6
Protusio asetabuli	M24.7
Ketidakteraturan spesifik lan pada sendi tidak terklarifikasi ditempat lain	M24.8
Ketidakteraturan pada sendi tidak terspesifikasi	M24.9
Hemartrosis	M25.0
Sendi bergetar	M25.2
Nyeri sendi	M25.5
Kekakuan pada sendi tidak terklarifikasi ditempat lain	M25.6
Osteofit	M25.7
Kelainan pada sendi tidak terspesifikasi	M25.9
Sistemik lupus eritematosus (SLE)	M32
SLE tidak terspesifikasi	M32.9
Polimiositis	M33.2
Sklerosis sistemik	M34
Sindrom CREST (calcinosis Raynaud fenomena eshopaged solero sclerodaktili telangiektasis)	M34.1
Sindrom hipermobilitas	M35.7
Kifosis dan lordosis	M40
Kifosis postural	M40.0
Lordosis tidak terspesifikasi	M40.5
Skloliosis	M41
Bentuk lain skoliosis	M41.8
Skloiosis tidak terspesifikasi	M41.9
Spondilolisis	M43.0
Spondilolistesis	M43.1
Tortikolis	M43.6
Spondilosis dengan radikulopati lainnya	M47.2
Spondilopati lainnya	M48
Stenosis spinal	M48.0
Radikulopati	M54.1
Servikalgia	M54.2
Skiatika	M54.3
Lumbago dengan skiatika	M54.4
Nyeri punggung bawah	M54.5
Dorsalgia tidak terspesifikasi	M54.9
Miositis	M60
Miositis lainnya	M60.8
Miositis tidak terspesifikasi	M60.9
Sindrom imobilitas (paraplegi)	M62.3
Kontraktur otot	M62.4
Tidak dapat difungsikan dan atrofi pada otot tidak terklasifikasi ditempat lain	M62.5
Strain otot	M62.6
Kelainan pada otot tidak terspesifikasi	M62.9
Jari pelatuk (trigger finger)	M65.3
Tenosinovitis stiloid radial	M65.4
Tendon achiles pendek (dapatan)	M67.0
Kontraktur lain (pembungkus ) tendon	M67.1
Ganglion	M67.4
Bursitis pada tangan	M70.1
Bursitis olekranon	M70.2
Bursitis lain pada siku	M70.3
Bursitis prepatela	M70.4
Bursitis lain pada lutut	M70.5
Bursitis trokanter	M70.6
Bursitis lain pada pinggul	M70.7
Plantar fasciitis	M72.1
Frozen sholder	M75.0
Supraspinatus syndrome	M75.1
Shoulder lesion unspesifik	M75.9
Patella tendinitis	M76.5
Achilles tendinitis	M76.6
Tennis elbow (lateral epycondilitis)	M77.1
Priartritis of wrist	M77.2
Calcaneci spur	M77.3
Myalgia	M79.1
Neuralgia dan neuritis unspesifik	M79.2
Hipertrofi intrapatella fad pad	M79.4
Pain in limb	M79.6
Fibromyalgia (fibromiositis, fibrositis, myofibrositis)	M79.7
Osteoporosis dengan fraktur patologis	M80
Osteoporosis tanpa fraktur patologis	M81
Osteoporosis senilis	M81.8
Osteoporosis idiopatik	M81.5
Osteoporosis unspecified	M81.9
Osteomalacia puerperal	M83.0
Osteomalacia senile	M83.1
Osteomalacia adult unspecified	M83.9
Fraktur malunion	M84.0
Fraktur nonunion (psedoartrosis)	M81.1
Fraktur delayed union	M84.2
Stress fraktur	M84.3
Patologikal fraktur	M84.4
Osteomyelitis unsepecified	M86.9
Osteonecrosis unspecified	M87.9
Paged disease of bone	M88
Coxa plana	M91.2
Legg calve perthes	M91.1
Deviasi septum nasal	J34.2
metatarsalgia	M77.4

PENYAKIT UROGENITAL

Abses kelenjar Batholin N.75.1

Abses pada prostat N.41.2

Abses uretra N.34.0

Abses vulva N.76.4

Amenore primer N.91.0

Amenore sekunder N.91.1

Amenore, tidak terspesifikasi N.91.2

Atrofi payudara N.64.2

Atrofi testis N.50.0

Atrofi vulva N.90.5

Batu pada prostat N.42.0

Benjolan tidak spesifik pada payudara N.63

Cincin selaput dara sempit N.89.6

Diabetes insipidus nefrogenik N.25.1

Dismenore, tidak terspesifikasi N.94.6

Dismenore primer N.94.4

Dismenore sekunder N.94.5

Dispareunia N.94.1

Displasia payudara benigna N.60

Displasia payudara benigna, tidak terspesifikasi N.60.9

Displasia payudara benigna lainnya N.60.8

Displasia vagina, tidak terspesifikasi N.89.3

Displasia vulva, tidak terspesifikasi N.90.3

Diventrikulum kandung kemih N.32.2

Diventrikulum uretra N.36.1

Ektasia duktus payudara N.60.4

Endometriosis N.80

Endometriosis, tidak terspesifikasi N.80.9

Enterokel vagina N.81.5

Fibroadenisis payudara (fibroadenoma breast D24) N.60.2

Fibrosklerosis payudara N.60.3

Fistula dan fistula pada puting N.64.0

Fistula dari vagina ke usus besar N.82.3

Fistula dari vagina ke usus halus N.82.2

Fistula kandung kemih (vesikel), tidak terklasifikasi ditempat lain N.32.2

Fistula saluran kemih-genital wanita lain N.82.1

Fistula saluran genital-kulit pada wanita N.82.5

Fistula saluran genital wanita lain N.82.8

Fistula saluran genital wanita, tidak terspesifikasi N.82.9

Fistula uretra N.36.0

Fistula usus-saluran genital wanita lain N.82.4

Fistula vesikointestinal (vesicorectal fistul) N.32.1

Fistula vesikovagina N.82.0

Galaktorea tidak terkait dengan kelainan anak N.64.3

Hematokolpos N.89.7

Hidrokel dan spermatokel N.43

Hidrokel, tidak terspesifikasi N.43.3

Hiperplasia adenomatosa endometrium N.85.1

Hiperplasia kelenjar endometrium N.85.0

Hiperplasi prostat (hipstopi, BPH) N.40

Hipertrofi payudara N.62

Hipertrofi rahim N.85.2

Impotensidengan penyebab organik N.48.4

Infertilitas pada wanita N.97

Infertilitas pada wanita dengan penyebab lain N.97.8

Infertilitas pada wanita terkait dengan faktor-faktor dari pria N.97.4

Infertilitas pada wanita, tidak terspesifikasi N.97.9

Infeksi saluran kemih, letak tidak terspesifikasi (VTI/ISK) N.39.0

Infertilitas pada pria (azoosperma & oligosperma) N.46

Inflamasi lain pada vagina dan vulva N.76

Inflamasi spesifik lain pada vagina dan vulva N.76.8

Inkompetensi leher rahim (servik) N.88.3

Inkontinensia kemih spesifik lain N.39.4

Inkontinensia tekanan N.39.3

Inversi rahim N.85.5

Kista folikular ovarium N.83.0

Kista kelenjar Bartholin N.75.0

Kista pada ginjal, dapatan N.28.1

Kista soliter payudara N.60.0

Kista ovarium lain dan tidak terspesifikasi N.83.2

Kista vulva N.90.7

Kelainan-kelainan inflamasi pada payudara N.61

Kelainan-kelainan lain pada payudara N.64

Kelainan-kelainan pada organ-organ genital pria spesifik lainnya N.49.8

Kelainan-kelainan inflamasi pada skrotum N.49.2

Kelainan-kelainan menopause pada perimenopouse N.95

Kelainan-kelainan spesifik lain pada payudara N.64.8

Kelainan-kelainan lain pada penis N.48

Kelainan-kelainan lain pada uretra N.36

Kelainan-kelainan noninflamasi lain pada leher rahim (servik) N.88

Kelainan-kelainan noninflamasi lain pada vagina N.89

Kelainan-kelainan noninflamasi lain pada vulva dan perineum N.90

Kelainan-kelainan spesifik lain sistem perkemihan N.39.8

Kelainan menopause dan perimenopause, tidak terspesifikasi N.95.9

Kelainan noninflamasi pada vagina, tidak terspesifikasi N.89.9

Kelainan non inflamasi pada vulva dan perineum, tidak terspesifikasi N.90.9

Kelainan organ-organ genital pria, tidak terspesifikasi N.50.9

Kelainan pada payudara, tidak terspsifikasi N.64.9

Kelainan pada penis, tidak terspesifikasi N.48.9

Kistokel N.81.1

Lukoplakia pada leher rahim (servik) N.88.0

Leukoplakia pada penis N.48.0

Leukoplakia pada vagina N.89.4

Leukoplakia vulva N.90.4

Malposisi rahim N.85.4

Mastodinia N.64.4

Mastopati kistik difus N.60.1

Menstruasi berlebih, sering dan ireguler N.92

Mestruasi berlebih dan sering dengan siklus ireguler N.92.1

Mestruasi berlebih dan sering dengan siklus reguler N.92.0

Menstruasi berlebih pada masa pubertas N.92.2

Mittelschmerz N.94.0

Nekrosis lemak pada payudara N.64.1

Nyeri dan kondisi-kondisi yang terkait dengan organ-organ genital wanita N.94

Oligomenore primer N.91.3

Oligomenore sekunder N.91.4

Ologomenore, tidak terspesifikasi N.91.5

Orkitis dan epididimitis N.45

Orkitis, epididimitis dan epididimo-orkitis denga abses N.45.0

Orkitis, epididimitis dan epididimo-orkitis tanpa abses N.45.9

Parametritis akut dan selulitis panggul N.73.0

Parametritis dan selulitis panggul tidak terspesifikai N.73.2

Parametritis kronik dan selulitis panggul N.73.1

Penyakit inflamasi akut pada rahim N.71.0

Penyakit inflamasi kronik pada rahim N.71.1

Penyakit inflamasi pada rahim, kecuali bagian leher rahim (servik) N.71

Penyakit inflamasi pada rahim, tidak terspesifikasi N.71.9

Penyakit inflamasi panggul pada wanita, tidak terspesifikasi N.73.9

Penyakit-penyakit inflamasi pada prostat N.41

Penyakit-penyakit lain pada kelenjar Bartholin (Bartholin) N.75.8

Perdarahan abnormal lain pada rahim dan vagina N.93

Perdarahan abnormal pada rahim dan vagina, tidak terspesifikasi N.93.9

Perdarahan abnormal spesifik lain pada rahim dan vagina N.93.8

Perdarahan pasca koitus dan kontak N.93.0

Perdarahan pasca menopause N.95.0

Preputium berlebih, fimosis dan parafimosis N.47

Priapismus (poinful erection) N.48.3

Prolaps genital wanita N.81.9

Prolaps genital wanita lain N.81.8

Prostatitis akut N.41.0

Prostatitis kronik N.41.1

Polip pada badan rahim N.84.0

Polip pada bagian-bagian lsin saluran genital wanita N.84.8

Polip pada leher rahim (servik) N.84.1

Polip pada saluran genital wanita N.84

Polip pada saluran genital wanita, tidak terspesifikasi N.84.9

Polip pada vagina N.84.2

Polip pada vulva N.84.3

Radang kandung kemih N.30

Radang kandung kemih akut N.30.0

Radang kandung kemih interstisial (kronik) N.30.1

Radang kandung kemih kronik lainnya N.30.2

Radang kandung kemih, tidak terspesifikasi (cystitis) N.30.9

Retrokel N.81.6

Salpingitis akut dan ooforitis N.70.0

Salpingitis dan ooforitis N.70

Salpingitis dan ooforitis, tidak terspesifikasi N.70.9

Salpingitis dan ooforitis kronik N.70.1

Sindrom ketegangan premenstruasi N.94.3

Sinekia intrauterin N.85.6

Spermatokel N.43.4

Status menopause dan klimakterium wanita N. 95.1

Striktur dan stenosis leher rahim (servik) N.88.2

Striktur uretra N.35

Striktur uretra pasca infeksi, tidak terklasifikasi ditempat lain N.35.1

Striktur uretra, tidak terklasifikasi N.35.9

Striktur uretra pasca trauma N.35.0

Tanda dan gejala lain pada payudara N.64.5

Terbiasa aborsi N.96

Tidak ada, sedikit dan jarang menstruasi N.91

Torsi pada testis N.44

Trigonitis N.30.3

Ulkus pada penis N.48.5

Ulserasi vagina N.76.5

Ulserasi vulva N.76.6

Uretritis lainnya N.34.2

Uretritis nonspesifik N.34.1

Uretrokel pada wanita N.81.0

Vaginitis akut N.76.0

Vaginitis subakut dan kronik N.76.1

Vaginismus N.94.2

Vulvitis akut N.76.2

Vulvitis subakut dan kronik N.76.3

ICD X & IX CM

KB (ICD X Hal. 990 Volume I)

Jenis Penyakit Kode

Angkat IUD Z.30.5

Ganti Verban 86.28

General Konseling Dan Nasehat (Advice) Kontrasepsi Z.30.0

Injeksi 99.2

Injeksi Steroid 99.23

Injeksi Hormone Lainnya 99.24

Kontrasepsi Management Z.30

Control Ulang Pemasangan Kembali Atau Pengangkatan Kontrasepsi Intra Uteri Z.30.5

Management Kontrasepsi Yang Lainnya Misalnya: Post Vasectomy Z.30.5

Management Kontrasepsi Unspesifik Z30.9

Obat Kontrasepsi (Resep Ulang Obat Kontrasepsi Atau Obat Kontrasepsi Lainya Z.30.4

Termasuk Pemeriksaan Rutin Untuk Pemeliharaan Kontrasepsi) Z.30.4

Pemasangan Kontrasepsi Intra Uteri Z.30.1

Pasang IUD (Spiral) Z.30.1

Pasang Implant KB 99.23

Pasang Infus 99.2

Pasang Kateter 59.8

Tindik Telinga 18.01

Adanya IUD Z.97.5

Tindakan pasang iud z.30.1 69.7

Tindakan buka iud Z.30.5 97.71

PELAYANAN KESEHATAN REPRODUKSI

ICD X Volume I halaman 990-993

Nama Penyakit Kode

Antenatal Skrining Lainnya Z.36.8

Antenatal Skrining Unspesifik Z.36.9

Follow Up Rutin PostPartum Z.39.2

Hamil, Belum Dikonfirmasi Z.32.0

Hamil, Sudah Dikonfirmasi Z.32.1

Kehamilan Dan Tes Z.32

Kehamilan Dengan Riwayat Infertility Z.35.0

Kehamilan Dengan Riwayat Keguguran Z.35.1

Kehamilan Dengan Riwayat Reproduksi Dan Kebidanan Yang Jelek Z.35.2

· Penyakit Kriteria 010-092

· Kematian Neonatal

· Lahir Mati (Stri Birth)

Kehamilan Dengan Riwayat Isufisiensi ANC Z.35.3

· Concealed

· Tridden

Kehamilan Dengan Grande Multipara Z.35.4

Kehamilan Dengan Primigravida Tua Z.35.5

Kehamilan Dengan Primigravida Sangat Muda Z.35.6

Kehamilan Dengan Resiko Tinggi Oleh Karena Masalah Sosial Z.35.7

Kehamilan Dengan Resiko Tinggi Oleh Karena Lainnya Z.35.8

Kehamilan Dengan Resiko Tinggi Oleh Karena Unspesifik Z.35.9

Kelahiran (Kode Tambahan RM Persalinan Ibu) Z.37

Kembar, Keduanya Lahir Hidup Z.37.2

Kembar Satu Lahir Hidup Satu Lahir Mati Z.37.3

Kembar, Keduanya Lahir Mati Z.37.3

Kelahiran Anak Berdasarkan Tempat Lahir Z.38

Kembar, Lahir Di Rumah Sakit Z.38.3

Kembar, Lahir Di Luar Rumah Sakit Z.35.4

Kembar, Tidak Jelas Dimana Lahir Z.38.5

Kembar Multiple, Lahir Di Rumah Sakit Z.38.6

Kembar Multiple, Tidak Jelas Dimana Lahir Z.38.8

Lahir Hidup Anak Satu Z.37.1

Lahir Mati (Still Birth) Anak Satu Z.37.1

Lahir Kembar Multiple Semua Hidup Z.37.5

Lahir Kembar Multiple Sebagian/Beberapa Hidup Z.37.6

Lahir Kembar Multiple Semua Mati Z.37.7

Pemeriksaan Dan Perawatan Postpartum Segera Setelah Melahirkan Z.39.0

(Tidak Termasuk Komplikasi)

Pemeriksaan Dan Perawatan Ibu Menyusui (Tidak Termasuk Gangguan Laktasi) Z.39.1

Status Kehamilan, Incidental Z.33

Supervisi Kehamilan Normal Z.34

Supervisi Kehamilan Normal Hamil Anak Pertama Z.34.0

Supervisi Kehamilan Normal Lainnya Z.34.1

Supervisi Kehamilan Normal Unspesifik Z.34.2

Supervise Kehamilan Resiko Tinggi Z.35

Skrining Antenatal (Tidak Termasuk ANC Karena Skrining Ibu Co 28) Z.36

Skrining ANC Karena Malformasi/Salah Letak Dengan Menggunakan Z.36.3

USG Dan Metode Pemeriksaan Lainnya

Single, Lahir Di Rumah Sakit Z.38.0

Single, Lahir Di Luar Rumah Sakit Z.38.1

Single, Tidak Jelas Dimana Lahir Z.38.2

ICD X & IX CM

KIR KESEHATAN

(89.7) General physical Examination

(Z.00 – Z13) Heart Service for examination & Investigation Hal . 980 ICD X Volume I

Z.00 General examination untuk pasien tanpa keluhan & hasilnya dilaporkan

Z.00.0 General Medical examination (Chek Up Kesehatan) Periodik / Tahunan

Z.01 Pemeriksaan Kesehatan yang lebih spesifik tanpa keluhan atau hasilnya dilaporkan

Z.01.0 Pemeriksaan Mata & Penglihatan

Z.01.1 Pemeriksaan Telingan & Pendengaran

Z.01.2 Pemeriksaan Gigi

Z.01.3 Pemeriksaan Tekanan Darah

Z.01.5 Pemeriksaan diagnosa Kulit & Tenst Sensitivitas (Alergi test & Skin Test)

Z.01.6 Pemeriksaan Radiologi (Foto Rontgen, Mamografi)

Z.01.7 Laboratory Examination

Z.02 Pemeriksaan untuk kegunaan Administrasi

89.7 Z.02.0 Pemeriksaan Kesehatan untuk melanjutkan Pendidikan

89.7 Z.02.1 Pemeriksaaan Kesehatan untuk Menjadi Pegawai / Melamar Kerja

89.7 Z.02.2 Pemeriksaaan Kesehatan untuk Izin Lembaga Kependudukan/KTP

89.7 Z.02.3 Pemeriksaaan Kesehatan untuk masuk Angkatan / Tentara

89.7 Z.02.4 Pemeriksaaan Kesehatan untuk Membuat SIM

89.7 Z.02.5 Pemeriksaan Kesehatan untuk Olahraga

89.7 Z.02.6 Pemeriksaan Kesehatan untuk Kepentingan Asuransi

89.7 Z.02.7 Issue of Medical Certificate :

· Penyebab Kematian

· Fitnes

89.7 Z.02.8 Pemeriksaan Kesehatan untuk Kegunaan Administrasi lainnya :

· Tahapan / Penjara

· Kamping

· Adopsi

· Imigrasi / Pastport

ICD X & IX CM

IMUNISASI

Jenis Penyaklit Kode

Hasil Mantoq Test R.76.1

Imunisasi BCG Z.23.2 / 99.33

Imunisasi DPT Z.27.1 / 99.39

Imunisasi Hepatitis Viral Z.24.6 / 99.59

Imunisasi Influenza Z.25.1 / 99.52

Imunisasi Difteri Toxoid Z.23.6 / 99.36

Imunisasi Pertussis Z.23.7 / 99.37

Imunisasi Tetanus Anti Toxin Z.23.5 / 99.56

Imunisasi MMR Z.27.4 / 99.43

Imunisasi Anjing Gila/Rabies Z.24.2 / 99.44

Imunisasi Poliomyelitis Vaksin Z.24.0 / 99.41

Imunisasi Tetanus Toxoid Z.23.5 / 99.38

Imunisasi Difteri Anti Toksin Z.23.6 / 99.58

Imunisasi German Measles 99.47

Imunisasi German Measles Z.24.4 / 99.45

Imunisasi German Rubella Z.24.5 / 99.47

Imunisasi Small Pox 99.42

Imunisasi Dpt + Polio Z.27.3

Kipi T.88.1

ICD X GIZI

Konesling gizi/ diet (colitis, DM, alegi makanan, lambung, Z.71.3

hiperkolesterol, obesitas)

Kwarsiokor (defisiensi protein tinggi daripada energi) E.40

Defisiensi protein Energi (nutrional marasmus E.41

Defisiensi protein Energi (nutrional marasmus) E.41

Defisiensi vitamin A E.50

Defisiensi B1/thiamine E.51.9

Deff vitamin B lainnya E.53

Deff vitamin B2/riboflanin E.53.0

Deff vitamin B6/fyridoxine E.53.1

Deff vitamin B12(siano kobalamin,falic acid biotin, panthotenio) E.53.8

Deff vitamin C E.54

Deff vitamin D E.55

Deff vitamin E E.56.0

Deff vitamin K E.56.1

Deff vitamin kalsium makanan E.58

Malnutrisi berhubungan dengan DM E.12

Marasmus kwarsiokor E.42

ICD X IGD

Ganti Perban 86.28

Injeksi 99.2

Injeksi Steroid 99.23

Injeksi Hormon Lainya 99.24

Pasang Infus 99.2

Pasang Kateter 59.8

Tindik Telnga 18.01

Rehabilitasi Z.50

Nebulizer 93.94

Pasang Gip 93.53

Insisi Bisul 86.04

Eksterpasi 86.33

Sirkumsisi Keagamaan 64.0 Z41.2

Rawat Luka 86.59

Pemberian O2 93.96

Membersihkan Luka 93.57

Hecting Kulit 86.59

Hecting Otot 83.50

Angtkat Jahitan 97.89

Skin Test 86.28

Buka Benang dari Abdomen 97.38

Buka Benang dari Dada atau Thorak 97.4

2 99.21

Injeksi insulin 99.17

Injeksi atau infus elektrolit 99.18

Injeksi streptomisin 99.21

BY:dr.Sri Wahyuni

Dr.sri wahyuni

Sabtu, 14 November 2015

ICD IX & X Puskesmas